Bermaksud membuat kejutan si Sulung tidak memberitahu terlebih dulu ketika mau menengok ibu yang sedang menunggui kelahiran dua orang cucu barunya.
Sampai di Semarang ibu sudah di jemput salah seorang adik.
Kepalang tanggung si Sulung melanjutkan perjalanan ke Cepu, ibu sedikit panik, surprised kok tiba tiba si Sulung datang di pagi subuh. tergopoh gopoh nyamperin aku yang belum turun dari subuhan di masjid.
Ibu kelihatan bahagia sekali ngobrol dan cerita ngalor ngidul, si Sulung hanya senyam senyum seperti biasa.
Sorenya si Sulung kuantar kestasiun, mampir sejenak di makam Gendeng yang lokasinya dekat stasiun Cepu.Ziarah dadakan, dihadapan kami teronggok makam alm Ayah, tampak kurang terawat. Rumput dan perdu liar menjalar diatas gundukan makam yang hanya ditandai batu nisan sederhana. Keluarga besar kami memang tidak mengekspresikan penghormatan kepada orang tua dengan cara membangun makam yang mewah. Ini justeru bisa menyalahi aturan agama.
Setelah berdoa sejenak kuantar si Sulung ke stasiun, melanjutkan perjalanan panjangnya ke Semarang - Bandung - Bandar Lampung yang telah di arrange salah seorang putrinya yang kuliah di Semarang, Icha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar