Selasa, 26 Februari 2008

PUISI (WAKTU MASIH) REMAJA, TUTUGE

PUISI (WAKTU MASIH) REMAJA , TUTUGE

Masa remaja adalah masa yang paling indah (kata syair lagu pop). Masa ketika individu mencari jati diri, mengeksplor segenap potensi yang ada. Ketika aktifitas itu melahirkan karya nyata.Itulah namanya aktualisasi. Aku ada karena aku berkarya.

Kala itu predikat ‘penyair’ adalah suatu yang membanggakan, mungkin sama seperti remaja sekarang yang jago ngeband.

Dengan berbekal mesin ketik brother portabel lahirlah puisi-puisiku. Apalagi ketika sedang jatuh cinta maka semakin gencarlah puluhan puisi itu lahir dari hentakan ketikan ‘sebelas jari’ ku. Beberapa judul sempat dipublikasikan media daerah maupun pusat, beberapa pula diberi honor ada juga yang honornya tidak cukup untuk menutup pengeluaranku yang sudah terlanjur nraktir teman-teman. Nasiib.

Berikut ini puisi (remaja) ku yang dimuat di rubrik Sinar Remaja harian Sinar Harapan. Asbabun Nuzul nya adalah ketidak beranianku untuk menyatakan perasaan kepada teman sekelas. Ketika setahun kemudian puisi itu dimuat di media., Kami sudah sama sama kuliah diluar kota dan sidia kebacut dipacari kakak kelas kami.

Kojur po raa?.

Kepada ‘A’

Mungkin takkan pernah sampai

Gelisah yang terkirim lewat mimpi

dan angin

Pada siapa rindu kupacu

Pada apa dendang kusimpan

Dari tikaman manik matamu

PERJUMPAAN

Sapalah segala yang ada

Setelah hujan membasahi senja

Dan menyiapkan kaca

Ternyata kita belum terlalu lelah

Membicarakan cinta

Yang sembunyi dibalik mega-mega

KICAU BURUNG

Kicau burung yang menyusup lewat

sela daun mangga bersama hangatnya

mentari pagi:

adalah sebuah misteri

pada siapa rindu kubagi

Kicau burung yang menggetarkan ibaku

dan terbang entah kemana:

adalah sebuah duka

yang tertinggal dari kibasan

sayap lukanya.

Senin, 11 Februari 2008

MENUNGGU ANAK ABABIL

Ababil adalah nama perkutut yang sekarang mungkin sudah berumur 2 tahun lebih. Keturunan dari pejantan ring Palem (alm) yang gambarnya mejeng di halaman depan blog ini.

Misalnya, aku diharuskan untuk melepaskan seluruh perkutut di farmku yang berjumlah 20 petak kandang kemudian boleh menyisakan satu ekor saja mungkin ya si ababil itulah yang tersisa.

Sekian lama membenamkan beberapa 'ribu' rupiah diceruk perkututan ini ya baru ababil inilah yang punya kwalitas lumayan. Suaranya jalan satu setengah (aku membayangkan kalau suarnya bisa stabil dobel mungkin berani mengelernya diberbagai arena lomba) dengan ujung yang sedikit mewah memang tepat kalau kemudian aku kandangkan dengan pasangan yang masih notabene 'pernah' bibi ata bulik-nya. Menurut teori yang dikembangkan peternak besar Surabaya IBM BF, gaya penyilangan semi inbreed ini ada harapan menghasilkan keturunan bagus.

Tapi si ababil ini mungkin sedang menguji kesabaranku, setelah sempat menetaskan anak tunggal yang kemudian mati muda total jendral setahun lebih macet ga mau produksi lagi.

Pagi tadi si ababil ini mulai narik-narik berbunyi. mudah-mudahan itu isyarat birahinya mulai datang. Bersahut-sahutan dengan burung titipan teman bergelang nuansa yang sudah malang melintang diarena lomba si ababil sebenarnya tidak kalah bagus dengan si nuansa itu.
Bulan maret april biasanya burung dikandang mulai berproduksi. Mudah-mudahan bisa lahir kembali ababil-ababil yunior yang bisa mengobati kerinduanku selama ini: menghasilkan burung bagus dari kandang sendiri

Minggu, 03 Februari 2008

Demam Anthurium

Demam Anthurium dan berbagai jenis bunga (atau daun) lainnya mulai mereda. Orang Indonesia memang suka latah dan maunya tidak ketinggalan tren. Alhasil ketika berbagai bunga yang menurutku tidak terlalu indah di blow up beberapa tabloid hobby semuanya ikutan ngoleksi. Ibaratnya yang namanya bunga dari yang berujud kecambah sampai tanaman yang sudah jadi ,laku keras. Maka bagi cukong cukong yang melihat peluang bisnis didepan mata, mereka lalu pada membenamkan duwitnya, inves dibisnis ini. Jadilah harga anthurium dan beberapa jenis bunga lainnya jadi tidak masuk akal. Mudah-mudahan semua bisa kembali pada kondisi yang normal.
Berikut saya tampilkan gambar anthurium milik tetangga yang sampai sekarang dia sendiri belum tahu namanya.