Sabtu, 31 Januari 2009

BANJIR DI CEPU.... (PART ONE)

Banjir luapan Bengawan solo yang merupakan "kiriman" dari Solo, Sragen, Madiun, Ngawi mulai menggenangi kampung Balun Saudagaran Cepu.

Mudah-mudahan tidak sebesar banjir akhir 2007.....


Senin, 26 Januari 2009

ONENG ASBUN.... YO BEN !

http://news.okezone.com/read/2009/01/27/1/186737/1/oneng-ketimbang-rokok-mending-haramkan-korupsi

Oneng mungkin terlalu sibuk ngurusin salonnya, atau ribut dengan bajuri hingga tidak sempat berpikir jernih.

Korupsi sudah jelas haram dalam Al Qur'an juga ada katanya. Jadi tidak perlu dibuatkan fatwa dong?

Fatwa haram rokok melanggar HAM, biar yang pinter aja yang
menjawab . Untungnya yang bicara Oneng, lha wong oneng ...

Sabtu, 24 Januari 2009

TETANGGA ARABKU

Ketika iseng iseng googling dengan kata kunci Balun Saudagaran, kutemukan posting ini...

http://aminuddindahlan.com/?p=26

TRADISI NASI KABULAI

Saya nggak tahu bagaimana asal muasalnya, tetapi tahu2 Bapak mempunyai sahabat dan sudah seperti saudara saja warga baru di Cepu keturunan Arab bernama Yehama Alhadar. Beliau ini pamannya Fadel Muhammad, Gubernur Gorontalo saat ini. Isterinya, kami memanggilnya Ummi. Saat pertama kali tinggal di Cepu, keluarga Yehama tinggal menyewa rumah di daerah Nglajo, sebelum akhirnya pindah ke daerah Balun Saudagaran (tempat saudagar2 Cepu jaman dahulu tinggal, didekat Sungai Bengawan Solo). Beliau pedagang kayu jati, dengar2 memasok untuk pembakaran pengolahan tebu di pabrik Madukismo-Yogyakarta.

Kalo ibuku sedang berkunjung kerumah keluarga Yehama, sementara beliau2 berbincang-bincang, mulutku nggak pernah berhenti-hentinya mencicipi (mencicipi kok terus menerus, ha ha ha) cheese-stick yang saat itu merupakan makanan sangat sangat sangat istimewa nggak ada duanya di Cepu. Makin lama beliau2 ngobrol, makin banyak saja kue cheese-stick yang saya habiskan.

Suatu hari kami sekeluarga mendapatkan hantaran istimewa dari keluarga Yehama tersebut berupa satu baskom besar nasi kabulai. Percaya nggak, karena saking banyaknya minyak samin dalam nasi kabulai tersebut, maka diperaslah nasi kabulai tersebut dan ditampung minyak saminnya, karena kami belum terbiasa makan dengan minyak samin yang melimpah. Selanjutnya, kami nikmati nasi kabulai tersebut bersama-sama. Alhamdulillah.

Nah, dari sinilah asal muasalnya, Ibu yang memang jago masak memasak mengembangkan nasi kabulai khas Ibu Dahlan yang nggak banyak minyak saminnya. Sejak saat itulah, disetiap hari lebaran Iedul Adha maupun Iedul Fitri, pasti Ibuku menyajikan nasi kabulai yang masih kebul-kebul dan alamaak lezatnyaaa untuk hidangan utama setelah Sholat Ied.

Kita bisa lihat disini, bahwa hubungan antar manusia ternyata akan melahirkan dan menumbuhkan idea serta kreatifitas baru. Maka, banyaklah menyerap dan memperhatikan lingkungan sekeliling kita berada, kemudian renungkan dan pikirkan dari situ idea serta kreatifitas apa yang kita bisa lakukan. Saya yakin, akan muncul innovasi baru yang kadang-kadang tidak kita duga sebelumnya. Insha Allah.

Jadi ingat masa balita dulu....
Keluarga Yehama memang akrab dengan warga sekitar. Mereka tinggal di Balun Saudagaran gang I menyewa rumah H syafii, Sedang rumahku tinggal di gang II. Namun Yehama senior rupanya termasuk mudah bergaul dan bisa menyesuaikan diri dg lingkungan. Sering bertandang kerumah dan ngobrol ngalor ngidul dengan alm Bapak. Aku sering nguping pembicaraan beliau berdua.Tentu saja sebagai seorang anak aku tidak mengerti yang menjadi bahan obrolan tapi yang saya ingat betul adalah kebiasaan tuan Yehama menggerak-gerakan kakinya ketika duduk.Sebuah 'gaya' yang sering ku tiru dan mengundang tawa segenap keluarga.

Salah seorang anak keluarga ini Noval Yehama adalah teman sekolah kakak sepupuku. Mereka akrab sekali. Berpuluh tahun kemudian dia pernah napak tilas mencari kakak sepupu. Rupanya mereka kehilangan kontak setamat SMA. Padahal mereka sama sama tinggal di Jakarta. Noval Yehama yang memiliki Hotel tinggal di Jatinegara, sementara kakak sepupuku tinggal di Rawamangun. Nggak tahu apakah mereka sempat bertemu sebelum kakak sepupuku itu menghadap Allah s.w.t.

Satu lagi dari keluarga ini yang kuingat adalah Alwi Yehama. yang menjadi wartawan olah raga dan menggunakan nama pena John Halmahera.




Reblog this post [with Zemanta]

Selasa, 20 Januari 2009

KAMPANYE SESAT

Merasa sangat terganggu dg salah satu seri kampanye televisi partai demokrat yg tidak tanggung tanggung mebodohi rakyat, kutemukan satu artikel cerdas yang kurang lebih bisa mewakili sebagaian besar protes ku.

http://warnaislam.com/rubrik/jurnalistik/2009/1/20/46380/Komunikasi_Manipulatif_Iklan_Kampanye.htm

Komunikasi Manipulatif Iklan Kampanye

Selasa, 20 Januari 2009 12:53

APA prestasi pemerintahan pemerintahan SBY? Simaklah iklan kampanye Partai Demokrat. Pemerintahan SBY, kata iklan itu, berhasil menurunkan harga BBM, hingga tiga kali! Pertama kali dalam sejarah Indonesia lho! Lainnya, gencar memberantas korupsi. "Katakan TIDAK untuk korupsi!"

Bagi rakyat yang “cermat”, iklan tersebut “lucu”, menggelikan. Pasalnya, rakyat tidak akan lupa, pemerintahan SBY pulalah yang menaikkan harga BBM, padahal sejumlah pakar ekonomi menyarankan menaikkan harga BBM waktu itu bukan satu-satunya solusi menyelamatkan APBN. Tapi pemerintah tetap ngotot, tidak mau mendengar. Tidak lama setelah BBM dinaikkan, harga minyak mentah dunia turun drastis, dan harga BBM pun kembali diturunkan. Lucunya, penurunan itu diklaim sebagai prestasi. Lucu ya? Tertawa dong…!

Apalagi setelah harga BBM diturunkan, harga-harga yang telanjur naik, susah banget turunnya! Apakah itu prestasi?

Soal korupsi, pengamat komunikasi politik, Effendy Gazali, bahkan mengatakan iklan antikorupsi Partai Demokrat lucu dan tidak memiliki makna apa-apa. “Saya bisa katakana ini iklan terlucu yang pernah saya lihat,” kata Effendy kepada okezone (9/12).

Iklan itu, “Katakan TIDAK pada korupsi. Partai Demokrat bersama SBY terus melawan korupsi tanpa pandang bulu”, sangat membius, memunculkan kesan seolah-olah Partai Demokrat yang telah melakukan pemberantasan korupsi di Indonesia. Tapi rakyat tidak akan lupa, anggota DPR dari Fraksi Demokrat, Sarjan Tahir, menerima suap Rp 5 milyar untuk menyetujui usulan pelepasan kawasan hutan lindung Pantai Air Telang. Bahkan, anggota DPR lain dari Demokrat, Ahmad Fauzi, melontarkan gagasan membubarkan KPK! “Kalau perlu dibubarkan saja,” katanya kala melontarkan wacana untuk merevisi UU No 30 Tahun 2002 tentang KPK –Partai Demokrat memberi sanksi dengan merotasi Achmad Fauzie dari Komisi III ke Komisi VII yang membidangi masalah keagamaan.

Bagi pakar komunikasi (politik), iklan kampanye pemilu semacam itu bukan hal aneh. Biasa terjadi. Bahkan, bagi rakyat kecil, hal biasa memang politisi berbohong!

Dalam kampanye, pesan-pesan komunikasi politik banyak berisi jargon kata untuk “menciptakan citra semu” parpol atau kandidat. Maka, hingga April 2009 dan jelang Pilpres, kita akan disuguhi berbagai jenis “komunikasi menyesatkan” dari kalangan parpol dan kandidat.

Dalam lileratur komunikasi, setidaknya ada tiga jenis komunikasi menyesatkan atau berbahaya. Pertama, komunikasi untuk memanipulasi –manipulasi data, fakta, yang buruk dibilang baik, yang jelek ditutupi, yang baik diekspos.

Kedua, komunikasi untuk membohongi –berbohong, melebih-lebihkan,
mempermainkan, dan penipuan secara umum. Ketiga, komunikasi dengan pesan ganda –mengatakan satu hal dan melakukan hal lain serta menjanjikan
sesuatu yang tidak terpenuhi.

Citra politik jadi buruk karena keburukan kinerja politisi. Berdusta menjadi hal biasa. Kata orang Sunda, politik itu “pulitik” = nipu jalma leutik (menipu rakyat kecil). Politisi Muslim pun mungkin tidak merasa berdosa karena sistem politik yang berlaku bukan “politik syariah”. Tidak ada konsep dosa dalam sistem politik sekuler. Masya Allah… (Sumber: WarnaIslam)

KONTROVERSI HERMENEUTIKA

Hermeneutika "mainan baru" anak anak IAIN dan mengundang konroversi yang luas adalah aliran filsafat yang bisa didefinisikan sebagai interpretasi dan penafsiran sebuah naskah melalui percobaan. Biasa dipakai untuk menafsirkan Alkitab, terutama dalam studi kritik mengenai Alkitab.(wikipedia)

Bisakah digunakan untuk membedah teks-teks Al Quran?.

Ketika iseng lihat beberapa folder si bungsu yang "numpang kost" di hardisk ku ada email dari Nasr Hamid abu Zaid (penulis buku Hermeneutika Inklusif ):

Dear Burhan,
Hermeneutics is not an ideology to be defended; it represents the
basic methodological questions related to the issues of
interpretation of Scriptures, literature, art, human sciences such
as socilology, anthropology and psychology. Accordingly, there are
many schools of hermeneutics. In the history of Qur'anic
interpretation, such questions has been dealt with implicitly in
almost every exegetical work since Tabari till Sayd Qutb. It was
explicitly discussed in the Shi`i and Sufi works of Qur'anic
exegesis. It is, therefore, part of Islamic tradition not a mere
Western invention. Muslim scholars have to contribute and
participate in the debate. Ignoring hermenutics is in fact betrayal
of the richness of Islamic tradition.
>
> Nasr



Silakan diskusi yang santun, atau ada yang mau review bukunya Nasr
Hamid abu Zaid ?
Monggo